Asupan Tepat untuk Jantung Sehat

qhiPEiDOYlMAKANAN dan kesehatan bak pasangan yang tak terpisahkan. Bila ingin tetap sehat, jagalah pola makan Anda. Berbagai penyakit mengancam di balik pola makan sembarangan.

Kesehatan Anda tergambar dari apa yang Anda makan. Sayang, ungkapan tersebut kini kian sulit dijalani. Adanya perubahan gaya hidup yang serbacepat, berdampak pada pola makan yang serbacepat juga. Ujungnya makanan instan, kurangnya konsumsi sayur dan buah sudah menjadi hal yang lumrah. Padahal di balik pola makan yang salah tersebut, berbagai penyakit berbahaya sudah mengintai. Salah satunya adalah penyakit jantung koroner.

Ternyata, munculnya penyakit yang satu ini juga erat kaitannya dengan makanan. “Penyakit jantung koroner terjadi pada orang dewasa yang disebabkan gaya hidupnya,” ujar dokter spesialis bedah torax kardiovaskuler dari Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia Dr Tommy Tiluata Sp BTKV. Tommy menjelaskan, apabila terdapat jantung yang tidak sehat ini, penyebabnya ada beragam, di antaranya adanya penyempitan pembuluh darah, kelainan organ jantung semenjak lahir atau yang berasal dari bawaan (genetik).

Dokter yang menyelesaikan pendidikan bedah jantung di Universitas Indonesia ini menyatakan terdapat sembilan faktor penyebab terjadinya jantung yang tidak sehat. Pertama adalah karena tidak olahraga, kegemukan, faktor umum, hiperkolesterol, hipertensi, diabetes, genetik, kebiasaan merokok, dan hiperlipidemia atau gejala di mana jika kelebihan kolesterol di dalam darah. “Semuanya itu memiliki keterkaitan untuk sebabkan penyakit jantung,” kata dokter yang berpraktik di RS Royal Taruma, Jakarta.

Kebiasaan mengonsumsi makanan yang kadar lemaknya tinggi tetapi rendah serat, bisa memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh berlebih. Kolesterol adalah lemak jenuh yang beredar dalam darah yang diproduksi oleh hati dan usus serta berasal dari makanan hewani, yang diperlukan tubuh untuk pembentukan hormon. Pengaturan kadar kolesterol dalam tubuh merupakan kunci menuju hidup lebih sehat sekaligus terhindar dari penyakit jantung koroner dan stroke.

“Mengubah gaya hidup adalah salah satu cara untuk menghindari dari adanya penyakit jantung,” ucap Tommy. Dengan makanan sehat, kesehatan pun akan terkontrol, termasuk dalam hal menjaga jantung agar tetap kuat.

Hal itu juga dibenarkan pakar kesehatan spesialis gizi klinis dari Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta, dr Pauline Endang Praptini MS, bahwa dari adanya perubahan gaya hidup, seseorang bisa terkena hiperkolesterolemia yang bisa menjadikan seseorang terkena asteroklerosis yang berakibat terserang penyakit jantung koroner dan bisa berakibat kematian.

“Tingginya kadar kolesterol ‘jahat’ (LDL) merupakan penyebab utama meningkatnya kasus jantung koroner,” tandasnya.

Pauline menuturkan, kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit. Salah satunya adalah penyakit jantung. Kolesterol yang tinggi tidak hanya dialami orang yang bertubuh gemuk, tetapi juga yang kurus.

“Selain itu, kolesterol tinggi tidak hanya menimpa pada seseorang yang berusia lanjut , tapi juga menimpa orang-orang yang masih muda,” ucap Pauline saat menyampaikan pandangannya pada acara penutupan (Closing Ceremony) Smart Heart Challenge 2009 yang diadakan PT Quaker Indonesia.

Pauline menyarankan untuk menurunkan kolesterol total sebesar 10 persen, di mana hal itu dapat menghasilkan penurunan kematian akibat penyakit jantung koroner sebesar 15 persen dan penurunan kematian total sebesar 11 persen.
(Koran SI/Koran SI/tty)

Tentang farrasbiyan

Hangudi Paseduluran Lumantar Blog
Pos ini dipublikasikan di Kesehatan. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar